Header Ads

agen bola terpercaya

Teman Saling Memuaskan


Namaku Arif, Aku kuliah di salah satu PTS di Bandung. Aku punya temen cewek, sebut aja namanya Ria. Si Ria ini temen baikku sejak SMA. Kalo aku lagi ada masalah atau aku gagal dapetin cewek, dia inilah yang jadi tumpahan unek-unekku. Pokoknya dia baik sekali sama aku.


Orangnya cakep deh. Tapi ini bukan aku yang bilang, temen-temenku yang bilang begitu. Dulunya menurutku sih lumayan lah. Mungkin aku enggak sadar kali ya, abis... aku tiap hari ketemu dia dan lihat dia, jadi aku merasa udah biasa. Temen kuliahku pernah bilang kalo si Ria tuh sensual banget, apalagi dari bagian lehernya sampe dadanya. Orangnya enggak begitu tinggi, sedang lah buat cewek. Tingginya 163 cm dan beratnya 51 kg. Langsing kan...? Rambutnya panjang tergerai. Kebayang dong gimana orangnya.

Diantara aku dan dia kalo ngobrol udah enggak ada batasnya, termasuk tentang hal yang begituan. Dia juga udah tau ukuran senjataku. Sedangkan aku cuma tau ukuran pinggangnya dia 62cm. Yang bagian atas dan bawahnya aku enggak dikasih tau. "Belum saatnya Rif..", begitu kata Ria dengan nada genit kalo aku selalu nanyain. Tapi aku bisa lihat kok ukuran teteknya enggak begitu besar. Sekitar 32 gitu lah.

Aku udah sering nonton dan jalan-jalan berdua sama dia. Teman-temanku menyangka kami pacaran, padahal cuma temenan baik. Lalu kejadian tidak terlupakan yang akan aku ceritakan ini terjadi beberapa bulan yang lalu, waktu kami berdua pergi nonton. Seperti biasanya aku jemput dia, terus kami pergi nonton. Kali ini si Ria seksi banget. Dia pakai baju ketat putih favoritku. Aku yang suruh dia pakai itu, soalnya aku suka lihat dia pake itu. Dan dia juga selalu setuju dengan permintaanku. Terus pake rok mini yang menurutku pendek banget dan merangsang. Sekitar 15-20 cm lah dari lutut. Sepanjang perjalanan dia duduk di sebelahku, pahanya terlihat hampir sampai pangkalnya. Dalam hatiku “gila juga nih si Ria”. Sepulangnya nonton kira-kira jam 7, aku ajak dia kerumahku, seperti biasanya kami ngobrol-ngobrol dulu. Dia sudah sering ke rumahku dan masuk kamarku. Jadi dia mau saja.

Kebetulan rumahku lagi kosong. Orang tua sedang ke Jakarta, menghadiri kondangan orang kawin. Dan aku anak tunggal. Cuma tinggal pembantu doang. Aku ajak dia masuk kamarku dan kami pun ngobrol-ngobrol sambil brecada. Terus aku ke WC sebentar buat kencing. Sebenarnya sih supaya senjataku enggak sakit bediri terus. Waktu kencing, aku ngebayangin juga tuh bodynya Ria yang aduhai. Terus aku masuk kamarku lagi. Begitu aku buka pintu, aku lihat Ria lagi di depan meja belajarku sambil nungging ngelihatin buku-buku kuliahku. Kelihatan dong pahanya yang putih mulus itu dan sedikit CD nya. Aku udah enggak tahan lagi nih. Lalu aku deketin Ria dan aku peluk dari belakang. Si Ria kaget dan berbalik badan tapi enggak ngelawan, cuma sedikit berusaha menghindar.

"Kenapa kamu Rif" katanya.

Terus aku lumat aja bibir mungilnya, dan aku pepetin dia ke dinding kamarku. Dia juga membalas ciumanku dan aku kulum lidahnya sambil aku remas-remas payudaranya. Ria mendesah kecil. Makin lama aku makin gila. Aku mulai turun ke bawah ke pahanya. Rok mininya aku turunin sampe ke lantai sehingga dia cuma pake CD dan baju ketatnya. Ternyata enggak cuma pakaian luarnya yang bikin nafsuin, dia pake CD yang bertali di bagian pinggangnya, jadi bisa di copot sebelah doang. Aku cium-cium pahanya sambil mulai menarik tali CD sebelah kirinya. Kelihatan bulunya yang halus terawat dan memeknya yang berwarna merah muda. Desahan Ria makin keras terdengar. Aku mainin itilnya dengan tanganku.

"Aaahh… Aahhh... Rif..."

Memeknya makin basah. Lalu aku jilatin memeknya dan Ria makin meronta-ronta kegelian. Sambil menjilati memeknya aku copot celana jeansku dan sekaligus CDku. Keluarlah batangku yang udah tegang banget. Lalu aku berdiri, aku angkat kaki kanan Ria, yang masih menempel CD nya, setinggi pinggulku dan mulai ngearahkan kontolku memasuki memeknya. Si Ria mendorong pinggulku.

"Jangan Rif, aku kan masih perawan. Enggak mau dimasukin..."

Terus aku bilang gimana kalo cuma pura-pura doang kaya film-film Hollywood, si Ria senyum centil tanda setuju. Aku terusin gerakanku tadi. Terus aku gesek-gesekin kontolku ke bagian luar memeknya seperti orang sedang masturbasi.

"Aaahhh… aahhh… terus Rif…"

Ria juga ikut bergoyang keenakan. Lama-kelamaan tangan Ria mulai memegang-megang kontolku, lalu tanpa aku sadar dia ngarahin kontolku kedalam memeknya. Rupanya si Ria udah terangsang banget dan enggak mau peduli lagi. Blesh... kontolku mulai masuk ke memeknya.

"Aaaaahh... sakit Rif…" kata Ria.

Seret banget dan sempit, walaupun ukuran kontolku enggak gede-gede amat. Akhirnya masuk juga semuanya dan aku terusin goyanganku. Enak banget rasanya, baru kali ini aku ngerasain memek cewek. Biasanga aku ngerasain gulingku. Mungkin karena baru pertama kali ngentot. Enggak lama, aku ngerasa udah mau keluar. Lalu crooot... croot... aku keluar di dalam.

Ria nampaknya belum orgasme. Sambil terus berpelukan aku nengok ke kiri, ada cermin dan aku lihat posisiku dan Ria yang horny banget, kaya lagi nonton bokep. Kontolku yang sempat lemas berdiri lagi. Aku cium dia sambil aku gendong dan aku rebahin ke ranjangku. Kaos putihnya aku lepas, begitu juga BHnya. Bener dugaanku, teteknya enggak begitu besar tapi putih kencang. Cukuplah besarnya.

Ria udah telanjang bulet, cuma sisa CD nya yang masih nempel di kaki kanannya. Aku isep sebelah puntingnya. Ria pun mulai menggeliat lagi. Puting yang satu lagi aku mainin sama tanganku. Terus aku ngerasa kontolku udah keras banget dan aku kangkangin kakinya dan aku masukin aja lagi ke memeknya Ria.

"Ngehhh... aaahh..." Ria mendesah keras.

Kali ini enggak seseret yang pertama tadi. Aku maju mundurkan kontolku dan Ria ngikutin goyanganku. Aduh... gila enggak nyangka kalo memeknya cewek seenak ini. Sambil aku cium bibirnya aku mainin teteknya dengan tanganku. Enggak lama kemudian memeknya Ria terasa menyempit tiba-tiba seperti memijat kontolku dan badannya menegang. Ria pun teriak "Ahhhhhhhh..." Aku enggak tahan kontolku dipijat memeknya, lalu aku keluar juga. Dan aku pun berbaring di sebelahnya sambil megungusap-usap rambutnya.

Setelah beristirahat sebentar aku anterin dia pulang. Selama perjalanan kita ngobrolin tentang tadi. Ternyata dia suka dengan perlakuanku. Katanya enak. Dan untuk lain kali aku minta dia pake baju yang seksi-seksi dan dia cuma senyum-senyum kecil malu-malu.

Aku dan Ria makin sering gituan. Untuk yang kedua kali dan seterusnya aku pake kondom, soalnya aku takut dia hamil. Semuanya aku lakukan di rumahku karena rumahku sering kosong. Teknik ku pun makin jago. Terakhir aku bisa bikin dia orgasme 4 kali dalam sekali gituan. Waktu itu dia pake stocking kaya film-film bokep. Horny banget enggak sih. Tapi dia enggak jadi pacarku dan masih berstatus teman baik. Aku enggak tau apakah aku dan dia masih mau terusin setelah kita masing-masing udah punya suami dan istri. Yang penting sekarang dulu lah, yang itu belakangan.

Hubungi Kami :
BBM : 2BB5AAD2
Line : Mallbet88
WhatsApp : +6281260261453
Livechat : Silahkan kunjungi Website Kami untuk terhubung langsung dengan CS Livechat Kami

Tidak ada komentar