Header Ads

agen bola terpercaya

Nikmat Lubang gadis Muda Belia


Cerita sex terbaru ini tentang gadis muda yg bernama Tiara dia mempunyai wajah cantik dgn bibir tipis, alis yg melengkung matanya indah bak pola pimpong kata om iwan fals, bulu mata yg lentik perfect buat ukuran gadis yg bernama Tiara ini.Rambutnya yg hitam dan dipotong pendek menjadikannya lebih menarik, kulitnya putih bersih dan terawat, badannya mulai tumbuh begitu indah dan sexy.


Dia tumbuh di kalangan keluarga yg cukup berada dan menyayginya. Umurnya baru 15 tahun, kadang sifatnya masih kekanak-kanakan. Badannya tdk terlalu tinggi berkisar 155 cm, badannya ideal dgn tinggi badannya, tdk terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Seminggu yg lalu Tiara mulai rutin mengikuti les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, aku seorang duda. Aku mempunyai sebuah rumah mungil dgn dua buah kamar, diantaranya ada sebuah kamar mandi yg bersih dan harum.
Kamar depan diperuntukkan ruang kerja dan perpustakaan, buku-buku tersusun rapi di dalam rak dgn warna-warna kayu, sama seperti meja kerja yg di atasnya terletak seperangkat komputer. Sebuah lukisan yg indah tergantung di dinding, lukisan itu semakin tampak indah di latar belakangi oleh warna dinding yg serasi.

Ruang tidurnya dihiasi ornamen yg serasi pula, dgn tempat tidur besar dan pencahayaan lampu yg membuat suasana semakin romantis. Ruang tamu ditata sangat artistik sehingga terasa nyaman.

Rumahku memang terkesan romantis dgn terdengar pelan alunan lagu-lagu cinta, Tiara sedang mengerjakan tugas yg baru kuperintahkan. Dia terlalu asyik mengerjakan tugas itu, tanpa sengaja penghapusnya jatuh tersenggol.

Cerita Sex Birahi Gadis Muda Yang Baru Beranjak Dewasa | Tiara berusaha menggapai ke bawah bermaksud untuk mengambilnya, tp ternyata dia memegang tanganku yg telah lebih dulu mengambilnya. Tiara kaget melihat ke arahku yg sedang tersenyum padanya. Tiara berusaha tersenyum, saat tangan kirinya kupegang dan telapak tangannya kubalikkan dgn lembut, kemudian kutaruh penghapus itu ke dalam telapak tangannya.

Cerita dewasa terbaru, Aku sebagai orang yg telah cukup berpengalaman dapat merasakan getaran-getaran perasaan yg tersalur melalui jari-jari gadis itu, sambil tersenyum aku berkata,

“Tia, kamu tampak lebih cantik kalau tersenyum seperti itu”. Kata-kataku membuat gadis itu merasa tersanjung, dgn tdk sadar Tiara mencubit pahaku sambil tersenyum senang.
“Udah punya pacar Tia?”, godaku sambil menatap Tiara.
“Belum, Kak!”, jawabnya malu-malu, wajahnya yg cantik itu bersemu merah.
“Kenapa, kan temen seumurmu sudah mulai punya pacar”, lanjutku.
“Habis mereka maunya cuma hura-hura kayak anak kecil, cari perhatian”, komentarnya sambil melanjutkan menulis jawaban tugasnya.
“Oww!”, aku bergumam dan beranjak dari tempat duduknya, mengambil minuman kaleng dari dalam kulkas.
“Minum Coca Cola apa fanta, Tia?”, lanjutku.
“Apa ya! Coca Cola aja deh Kak”, sahutnya sambil terus bekerja.

Aku membawa 2 kaleng minuman dan mataku terus melihat dan menelusuri tubuh Tiara yg membelakangi, ternyata menarik jg gadis ini, badannya yg semampai dan bagus cukup membuatku bergairah, pikirku sambil tersenyum sendiri.

“Sudah Kak”, suara Tiara mengagetkan lamunanku, kuhampiri dan kusodorkan sekaleng Coca-Cola kesukaan gadis itu. Kemudian aku memeriksa hasil pekerjaan itu, ternyata benar semua.
“Ahh, ternyata selain cantik kamu jg pintar Tia “, pujiku dan membuat Tiara tampak tersipu dan hatinya berbunga-bunga.

Aku yg sengaja duduk di sebelah kanannya, melanjutkan menerangkan pemecahan soal-soal lain, Bau wangi parfum yg kupakai sangat lembut dan terasa nikmat tercium hidung, mungkin itu yg membuatnya tanpa sadar bergeser semakin dekat padaku.

Pujian tadi membuatnya tdk dapat berkonsentrasi dan berusaha mencoba mengerti apa yg sedang dijelaskan, tp gagal. Aku yg melihatnya tersenyum dalam hati dan sengaja duduk menyamping, agak menghadap pada gadis itu sehingga instingku mengatakan hatinya agak tergetar.

“Kamu bisa ngerti yg baru kakak jelaskan Tia”, kataku sambil melihat wajah Tiara lewat sudut mata.

Tiara tersentak dari lamunannya dan menggeleng,

“Belum, ulang dong Kak!”, sahutnya.

Cerita Sex Birahi Gadis Muda Yang Baru Beranjak Dewasa | Kemudian aku mengambil kertas baru dan diletakkan di depannya, tangan kananku mulai menuliskan rumus-rumus sambil menerangkan, tangan lainnya diletakkan di sandaran kursi tempatnya duduk dan sesekali aku sengaja mengusap punggungnya dgn lembut.Tiara semakin tdk bisa berkonsentrasi, saat merasakan usapan lembut jari tanganku itu, jantungnya semakin berdegup dgn keras, usapan itu kuusahakan senyaman dan selembut mungkin dan membuatnya semakin terlena oleh perasaan yg tak terlukiskan. Dia sama sekali tdk bisa berkonsentrasi lagi. Tanpa terasa matanya terpejam menikmati belaian tangan dan bau parfum yg lembut.

Dia berusaha melirikku, tp aku cuek saja, sebagai perempuan yg selalu ingin diperhatikan, Tiara mulai mencoba menarik perhatianku. Dia memberanikan diri meletakkan tangan di atas pahaku. Jantungnya semakin berdegup, ada getaran yg menjalar lembut lewat tanganku.

Selesai menerangkan aku menatapnya dgn lembut, dia tak kuasa menahan tatapan mata yg tajam itu, perasaannya menjadi tak karuan, tubuhnya serasa menggigil saat melihat senyumku, tanpa sadar tangan kirinya meremas lembut pahaku, akhirnya Tiara menutup mata karena tdk kuat menahan gejolak didadanya. Aku tahu apa yg dirasakan gadis itu dgn instingku.

“Kamu sakit?”, tanyaku berbasa basi. Tiara menggelengkan kepala, tp tanganku tetap meraba dahinya dgn lembut, Tiara diam saja karena tdk tahu apa yg harus dilakukan. Aku genggam lembut jari tangan kirinya.

Udara hangat menerpa telinganya dari hidungku,

“Kamu benar-benar gadis yg cantik, dan telah tumbuh dewasa Tia”, gumamku lirih. pujian itu membuat dirinya makin bangga, tubuhnya bergetar, dan nafasnya sesak menahan gejolak di dadanya. Dan Tiara ternyata tak kuasa untuk menahan keinginannya meletakkan kepalanya di dadaku,
“Ahh..”, Tiara mendesah kecil tanpa disadari.

Aku sadar gadis ini mulai menyukaiku, dan berhasil membangkitkan perasaan romantisnya. Tanganku bergerak mengusap lembut telinga gadis itu, kemudian turun ke leher, dan kembali lagi naik ke telinga beberapa kali. Tiara merasa angan-angannya melambung, entah kenapa dia pasrah saja saat aku mengangkat dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan ingin terus menikmati belaian-belaian lembut itu.

“Kamu memang sangat cantik dan aku yakin jalan pikiranmu sangat dewasa, Aku kagum!”, kataku merayu.

Udara hangat terasa menerpa wajahya yg cantik, disusul bibir hangatku menyentuh keningnya, lalu turun pelan ke telinga, hangat dan lembut, perasaan nikmat seperti ini pasti belum pernah dialaminya. Anehnya dia menjadi ketagihan, dan merasa tdk rela untuk cepat-cepat mengakhiri semua kejadian itu.

“Jaaa.., jangan Kak”, pintanya untuk menolak.

Tp dia tdk berusaha untuk mengelak saat bibir hangatku dgn lembut penuh perasaan menyusuri pipinya yg lembut, putih dan halus, saat merasakan hangatnya bibirku mengulum bibirnya yg mungil merah merekah itu bergeter, aku yakin baru pertama kali ini dia merasakan nikmatnya dikulum dan dicium bibir laki-laki.

Jantung di dadanya berdetak makin kencang, perasaan nikmat yg menyelimuti hatinya semakin membuatnya melambung.

“Uuchhhhh..!”, hatinya tergelitik untuk mulai membalas ciuman dan kuluman-kuluman hangatku.
“Aaachhhhhh..”, dia mendesah merasakan remasanku lembut di payudara kiri yg menonjol di dadanya, seakan tak kuasa melarang. Dia diam saja, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya.
“Dadamu sangat indah Tia”, sebuah pujian yg membuatnya semakin mabuk, bahkan tangannya kini memegang tanganku, tdk untuk melarangnya, tp ikut menekan dan mengikuti irama remasan di tanganku. Dia benar-benar semakin menikmatinya. Serdadukupun mulai menegang.

“Aaahh”, Tiara mendesah kembali dan pahanya bergerak-gerak dan tubuhnya bergetar menandakan memeknya mulai basah oleh lendir yg keluar akibat rangsangan yg dialaminya, hal itu membuat memeknya terasa geli, merupakan kenikmatan tersendiri. Dia semakin terlena diantara degup-degup jantung dan keinginannya untuk mencapai puncak kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir dan remasan lembut di atas buah dadanya.

Saat tanganku mulai membuka kancing baju seragamnya, tangannya mencoba menahannya.

“Jangan nanti dilihat orang”, pintanya, tp tdk kupedulikan. Kulanjutkan membuka satu persatu, dadanya yg putih mulus mulai terlihat, buah dadanya tertutup bra warna coklat.

Seakan dia sudah tdk peduli lagi dgn keadaannya, hanya kenikmatan yg ingin dicapainya, dia pasrah saat kugendong dan merebahkannya di atas tempat tidur yg bersprei putih. Di tempat tidur ini aku merasa lebih nyaman, semakin bisa menikmati cumbuan, dibiarkannya dada yg putih mulus itu makin terbuka.

“Auuuhhhhhh”, bibirku mulai bergeser pelan mengusap dan mencium hangat di lehernya yg putih mulus.
“Aaaahhhhh”, dia makin mendesah dan merasakan kegelian lain yg lebih nikmat.

Aku semakin senang dgn bau harum di tubuhnya.

“Tubuhmu harum sekali”, kembali rayuan itu membuatnya makin besar kepala.

Tanganku itu dibiarkan menelusuri dadanya yg terbuka. Tiara sendiri tdk kuasa menolak, seakan ada perasaan bangga tubuhnya dilihat dan kunikmati. Tanganku kini menelusuri perutnya dgn lembut, membuatnya menggelinjang kegelian. Bibir hangatku beralih menelusuri dadanya.

“Uchhhhhh.!”, tanganku menarik bajunya ke atas hingga keluar dari rok abu-abunya, kemudian jari-jarinya melepas kancing yg tersisa dan menari lembut di atas perutnya.
“Auuuhhhhhhh” membuatnya menggelinjang nikmat, perasaannya melambung mengikuti irama jari-jariku, sementara serdaduku terasa makin tegang.

Dia mulai menarik kepalaku ke atas dan mulai mengimbagi ciuman dan kuluman, seperti caraku mengulum dan mencium bibirnya.

“Ooohhhhhhh”, terdengar desah Tiara yg semakin terlena dgn ciuman hangat dan tarian jari-jariku diatas perutnya, kini dada dan perutnya terlihat putih, mulus dan halus hanya tertutup bra coklat muda yg lembut.

Aku semakin tegang hingga harus mengatur gejolak birahi dgn mengatur pernafasanku, aku terus mempermainkan tubuh dan perasaan gadis itu, kuperlakukan Tiara dgn halus, lembut, dan tdk terburu-buru, hal ini membuat Tiara makin penasaran dan makin bernafsu, mungkin itu yg membuat gadis itu pasrah saat tanganku menyusup ke belakang, dan membuka kancing branya.

Tanganku mulai menyusup di bagian dada yg menonjol di bawah bra gadis itu, terasa kenyal dan padat di tanganku.

“Aaahh.. mmmpphhhh. ooohh”, Tiara menggelinjang gelinjang geli dan nikmat, jemari itu menari dan mengusap lembut di atas buah dadanya yg mulai berkembang lembut dan putih, seraya terus berpagutan. Dia merasa semakin nikmat, geli dan melambungkan angan-angannya.

Ujung jariku mulai mempermainkan puting susunya yg masih kecil dan kemerahan itu dgn sangat hati-hati.

“Kak.. Aaahh.. mmmpphhhh.. ahh”. Tiara mulai menunjukkan tanda-tanda terangsang hingga berusaha ikut membuka kancing bajuku, agak susah, tp dia berhasil.

Tangannya menyusup kebalik baju dan mengelus dadaku, sementara birahinya makin memuncak.

“mppphhhh.. “, memeknya yg basah semakin membuatnya nikmat, pikirku. Tiara menurut ketika badannya diangkat sedikit, dibiarkannya baju dan branya kutanggalkan, lalu dilempar ke samping tempat tidur.

Sekarang tubuh bagian atasnya tdk tertutup apapun, dia tampak tertegun dan risih sejenak, saat mataku menelusuri lekuk tubuhnya. Di sisi lain dia merasa kagum dgn dua gunung indah yg masih perawan yg menyembul di atas dadanya, belum pernah terjamah oleh siapapun selain dirinya sendiri.

Sedangkan aku tertegun sejenak melihat pemandangan di depan mataku, birahiku bergejolak kembali, aku berusaha mengatur pernafasan, karena tdk ingin melepaskan nafsu binatangku hingga menyakiti perasaan gadis cantik yg tergolek pasrah di depanku ini.

Aku mulai mengulum buah dada gadis itu perlahan, terasa membusung lembut, putih dan kenyal. Diperlakukan seperti itu Tiara menggelinjang,

“Ahh.. uuuhh.. aaahh”.

Pengalaman pertamanya ini membuat angan-angannya terbang tinggi. Buah dadanya yg putih, lembut, dan kenyal itu terasa nikmat kuhisap lembut, tarian lidah diputing susunya yg kecil kemerahan itu mulai berdiri dan mengeras.

“Aaahh..!”, dia merintih geli dan makin mendekap kepalaku, memeknya mungkin kini terasa membanjir. Birahinya semakin memuncak.
“Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh”, rintihnya makin panjang.

Aku terus mempermainkan buah dada gadis lugu itu dgn bibir dan lidahku, sambil membuka kancing bajuku sendiri satu persatu, kemudian baju itu kutanggalkan, terlihat dadaku yg bidang dan atletis.

Kembali ujung bibirnya kukulum, terasa geli dan nikmat. Saat Tiara akan membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang dan kubimbing naik ke atas kepalanya.

Aku mulai mencium dan menghisap lembut, dan menggigit kecil tangan kanannya, mulai dari pangkal lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Membuatnya bertambah geli dan nikmat. “Geli.. ahh.. ohh!”

Perasaannya melambung kembali, ketika buah dadanya dikulum, dijilati dan dihisap lembut.

“Uuuhh.!”, dia makin mendekapkan kepalaku, itu akan membuat memeknya geli, membuat birahinya semakin memuncak.
“Kak.. ahh, terus kak.. ahh.. ssst.. uhh”, dia merintih rintih dan menggelinjang, sesekali kakinya menekuk ke atas, hingga roknya tersingkap.

Sambil terus mempermainkan buah dada gadis itu. aku melirik ke paha mulus, indah terlihat di antara rok yg tersingkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku dan terus menari naik turun antara lutut dan pangkal paha putih mulus, masih tertutup celana yg membasah, Aku merasakan birahi Tiara semakin memuncak. Aku terus mempermainkan buah dada gadis itu.

“Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”, terdengar gadis itu merintih panjang.

Aku dgn pelan dan pasti mulai membuka kancing, lalu menurunkan retsleting rok abu-abu itu, seakan Tiara tdk peduli dgn tindakanku itu. Rangsangan yg membuat birahinya memuncak membuatnya bertekuk lutut, menyerah.

“Jangan Kak.. aahh”, tp aku tdk peduli, bahkan kemudian Tiara malah membantu menurunkan roknya sendiri dgn mengangkat pantatnya.

Aku tertegun sejenak melihat tubuh putih mulus dan indah itu. Kemudian badan gadis itu kubalikkan sehingga posisinya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang dan punggung.

“Uuuhh”, ketika membalikkan badan, Tiara melihat sesuatu yg menonjol di balik celana dalamku. Dia kaget, malu, tp ingin tahu. “Aaahh”. Tiara mulai merapatkan kakinya, ada perasaan risih sesaat, kemudian hilang kalah oleh nafsu birahi yg telah menyelimuti perasaannya.

“Ahh..”, dia diam saja saat aku kembali mencium bibirnya, membimbing tangannya ke bawah di antara pangkal paha, dia kini memegang dan merasakan serdadu yg keras bulat dan panjang di balik celanaku, sejenak Tiara sejenak mengelus-elus benda yg membuat hatinya penasaran, tp kemudian dia kaget dan menarik tangannya.
“Aaahh”, Tiara tak kuberikan kesempatan untuk berfikir lain, ketika mulutku kembali memainkan puting susu mungil yg berdiri tegak dgn indahnya di atas tonjolan dada.

Memeknya terasa makin membanjir, hal ini membuat birahinya makin memuncak.

“Ahh.. ahh.. teruuus.. ahh.. uhh”, sambil terus memainkan buah dadanya, tanganku menari naik turun antara lutut dan pangkal pahanya yg putih mulus yg masih tertutup celana.

Tanpa disadarinya, karena nikmat, tanganku mulai menyusup di bawah celana dalamnya dan mengusap-usap lembut bawah pusar yg mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, dan pantatnya yg kenyal terbentuk dgn indahnya bergantian.

“Teruuuss.. aaahh.. uuuhh”, karena geli dan nikmat Tiara mulai membuka kakinya, jari-jari Rene yg nakal mulai menyusup dan mengelus memeknya dari bagian luar celana, birahinya memuncak sampai kepala.
“Ahh.. terus.. ahh.. ohh”, gadis itu kaget sejenak, kemudian kembali merintih rintih.

Melihat Tiara menggelinjang kenikmatan, tanganku mencoba mulai menyusup di balik celana melalui pangkal paha dan mengelus-elus dgn lembut memeknya yg basah lembut dan hangat. Tiara makin menggelinjang dan birahinya makin membara.

“Ahh.. teruusss ooh”, Tiara merintih rintih kenikmatan.

Aku tahu gadis itu hampir mencapai puncak birahi, dgn mudah tanganku mulai beraksi menurunkan celana dalam gadis itu perlahan. Benar saja, Tiara membiarkannya, sudah tdk peduli lagi bahkan mengangkat pantat dan kakinya, sehingga celana itu terlepas tanpa halangan.

Tubuh gadis itu kini tergolek bugil di depan mataku, tampak semakin indah dan merangsang. Pangkal pahanya yg sangat bagus itu dihiasi bulu-bulu lembut yg mulai tumbuh halus. Memeknya tampak kemerahan dan basah dgn puting memek mungil di tengahnya. Aku terus memainkan puting susu yg sekarang berdiri tegak sambil terus mengelus bibir memek makin membanjir.

“Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”.

Memek yg basah terasa geli dan gatal, nikmat sampai ujung kepala.

“Kak.. aahh”, Tiara tak tahan lagi dan tangannya menyusup di bawah celana dalamku dan memegang serdadu yg keras bulat dan panjang itu. Tiara tdk merasa malu lagi, bahkan mulai mengimbangi gerakanku.

Aku tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan gadis itu, secara tdk langsung gadis itu meminta untuk bertindak lebih jauh lagi. Aku melepas celana dalamku, melihat serdaduku yg besar dan keras berdiri tegak dgn gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum.

Sekarang kami tdk memakai penutup sama sekali. Tiara kagum sampai mulutnya menganga melihat serdadu yg besar dan keras berdiri tegak dgn gagahnya, baru pertama kali dia melihat benda itu. Memeknya pasti sudah sangat geli dan gatal, dia tdk peduli lagi kalau masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka leber-lebar pahanya.

Sejenak aku tertegun melihat memek yg bersih kemerahan dan dihisi bulu-bulu yg baru tumbuh, lubang memeknya tampak masih tertutup selaput perawan dgn lubang kecil di tengahnya.

Tiara hanya tertegun saat aku berada di atasnya dgn serdadu yg tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit kecil menjelajahi seluruh tubuhnya.

Kuluman di puting susu yg disertai dgn gesekan-gesekan ujung burung ke bibir memeknya kulakukan dgn hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri.

“Kak.. mmmppphhhh, terus ssts.. ahh.. uhh”, birahinya memuncak bisa-bisa sampai kepalanya terasa kesemutan, dipegangnya serdaduku.
“Ahh” terasa hangat dan kencang.
“Kak.. mmmppphhhhh!”, dia tak dapat lagi menahan gejolak biraninya, membimbing serdaduku ke lubang memeknya, dia mulai menginginkan serdaduku menyerang ke lubang dan merojok memeknya yg terasa sangat geli dan gatal.
“Uuuhh.. aaahhhhh”, tp aku malah memainkan topi baja serdaduku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya.
“Ooohh Kak masukkan ahh”, gadis itu sampai merintih rintih dan meminta-minta dgn penuh kenikmatan.

Dgn hati-hati dan pelan-pelan aku terus mempermainkan gadis itu dgn serdaduku yg keras, hangat tp lembut itu menyusuri bibir memek.

“Ooohh Kak masukkan aaahh”, di sela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras dan gerakannya mulai agak lemas, serdadu mulai menyerang masuk dan menembus selaput daranya, Sreetts
“Aduuhh.. mmmmpphhhh”, tangannya mencengkeram bahuku.

Dgn begitu, Tiara hanya merasa lubang memeknya seperti digigit nyamuk, tdk begitu sakit, saat selaput dara itu robek, ditembus serdaduku yg besar dan keras. Burungku yg terpercik darah perawan bercampur lendir memeknya terus masuk perlahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan hati-hati.

“Ahh”, dia merintih kenikmatan.

Aku tdk mau terburu-buru, aku tdk ingin lubang memek yg masih agak seret itu menjadi sakit karena belum terbiasa dan belum elastis. Burung itu masuk lagi setengahnya dan.. Sreeets

“Ohh..”, kali ini tdk ada rasa sakit, Tiara hanya merasakan geli saat dirasakan burung itu keluar masuk merojok memeknya.

Tiara menggelinjang dan mengimbangi gerakan dan mendekap pinggangnya.

“Kak.. ahh, terus Kak.. ohh.. uhh”, serdaduku terus menghunjam semakin dalam. Ditarik lagi,
“Aaahh”, masuk lagi.
“Ahh, terus… ahh.. uhh”, lubang memek itu makin lama makin mengembang, hingga burung itu bisa masuk sampai mencapai pangkalnya beberapa kali.

Tiara merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayg di awan-awan, badannya mulai bergeter getar dan mengejang, dan tak tertahankan lagi.

“Aaahh, ooohh, aaahh” memeknya berdenyut-denyut melepas nikmat. Dia telah mencapai puncak orgasme, kemudian terlihat lega yg menyelimuti dirinya.

Melihat Tiara sudah mencapai orgasme, aku kini melepas seluruh rasa birahi yg tertahan sejak tadi dan makin cepat merojok keluar masuk lubang memek Tiara,

“Kak.. ahh.. ssst.. ahh.. uhh”, Tiara merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali. Badannya kembali bergetar dan mengejang, begitu jg dgnku.

“Ahh.. oohh.. mmmppphhhh.. aaaahh!”, kami merintih rintih panjang menuju puncak kenikmatan.

Dan mereka mencapai orgasme hampir bersamaan, terasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke dalam memek gadis itu yg masih berdenyut nikmat.

Aku mengeluarkan serdadu yg terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring di sebelah Tiara dan memeluknya supaya Tiara merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dgn pelajaran tahap awal yg kuberikan.

“Bagaimana kalau Tiara hamil Kak”, katanya sambil sudut matanya mengeluarkan air mata.

Sesaat kemudian aku dgn sabar menjelaskan bahwa Tiara tdk mungkin hamil, karena tdk dalam masa siklus subur, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yg keluar dari memek dan siklus menstruasinya.

Tiara semakin merasa lega, aman, merasa disayang. Kejadian tadi bisa berlangsung karena merupakan keinginan dan kerelaannya jg. Diapun bisa tersenyum puas dan menitikkan air mata bahagia, kemudian tertidur pulas dipelukanku yg telah menjadikannya seorang perempuan.|

Bangun tidur, Tiara membersihkan badan di kamar mandi. Selesai mandi dia kembali ke kamar, dilepasnya handuk yg melilit tubuhnya, begitu indah dan menggairahkan sampai-sampai aku tak berkedip memandangnya. Diambilnya pakaian yg berserakan dan dikenakannya kembali satu persatu. Kemudian dia pamit pulang dan mencium pipiku yg masih berbaring di tempat tidur.

Hubungi Kami :
BBM : 2BB5AAD2
Line : Mallbet88
WhatsApp : +6281260261453
Livechat : Silahkan kunjungi Website Kami untuk terhubung langsung dengan CS Livechat Kami

Tidak ada komentar